Sabtu, 31 Oktober 2015

SARASEAN SURAN SEDULUR SIKEP SAMIN KLOPODUWUR


Masyarakat Sedulur Sikep Samin yang bermukim di Karangpace, Ds.Klopoduwur, Kec.Banjarejo, Kab.Blora, Jawa Tengah. Menpunyai cara lain dalam merayakan bulan suro atau tahun barunya masyarakat jawa. Keturunan Suro Samin/mbah Engkrek  menggelar tradisi suronan pada malam jumat pahing, kamis (29/10/2015) serta pagelaran wayang krucil dalang ki Gatot Santoso dengan lakon babat Blora, Pangeran Binowo Gugur . Bertempat di Pendopo Kampung Samin Karangpace, ratusan warga sikep dan tamu undangan berkumpul sejak pukul 19.00 WIB, Mengawali tradisi dengan syukuran yang dilengkapi macam-macam uborampe sebagai syarat dilangsungkannya moco rogo atau suran sikep.
Jenis dan macam Ubo rampe moco rogo :
Enam (6) bubur yang mengandung makna seduluran, papat kiblat limo pancer 
(empat saudara yang ada di empat kiblat timur,utara,barat,selatan.yang kelima saudara yang ada ditengah yaitu diri kita sendiri, sesaji yang keenam untuk kakang kawah/air ketuban)
1.    Bubur putih sesaji untuk saudara yang ada di kiblat timur
2.    Bubur merah sesaji untuk saudara yang ada di kiblat utara
3.    Bubur abang putih (jadi kuning) sesaji untuk saudara yang ada di kiblat barat
4.    Bubur ketan ireng sesaji untuk saudara yang ada di kiblat selatan
5.    Bubur klomot (bubur ketan hitam dicampur dengan santan) sesaji untuk saudara yang ada di tengah yaitu diri kita sendiri
6.    Bubur arang-arang kambang (bubur ketan putih dicampur dengan air gula merah) sesaji untuk kakang kawah sing mertopo sak duwure banyu (air ketuban)
7.    Welat, kreweng, kunir,opeh, wenang (opeh=kulit pohon pinang yang dijadikan takir/wadah, welat=bagian kulit bambu apus, kreweng=pecahan genteng, kunir=kunyit,  wenang=benang warna putih) sesaji untuk adi ari-ari kang manggon bumi (adik ari-ari/tali pusar)
8.    Sego bucu (nasi tumpeng) sesaji untuk sedulur kang keruwatan lan ora kerumatan (sedulur yang terawat dan yang tidak terawat) suket, godong, watu, gunung, kekayon, kutu-kutu walang atogo sak lumahing bumi sak kureping langit pasasat sedulurku.
9.    Sego uduk,panggang ayam,serbab degan,jambe suruh,gedang setangkep (nasi uduk, panggang ayam, air kelapa muda&isinya, buah pinang&daun suruh, pisang raja dua lirang) sesaji untuk sedulur yang ada di atas/nur illahi/gusti. (guru sejati sejatine guru)


Warga dan tamu undangan menikmati ambeng/tumpengan

Doa Sarasean Suran dan pengukuhan Paguyuban Sedulur Sikep Samin Nunggal Roso dipimpin oleh sesepuh sedulur sikep mbah Lasiyo,warga yang hadir mengenakan pakaian serba hitam duduk bersila melingkar didalam pendopo,berdoa bersama -sama memanjatkan puji syukur agar di tahun baru jawa ini semua diberikan seger waras,kelancaran rejeki, dan ketentraman. Mbah Lasiyo memandunya dengan bahasa jawa yang penuh syarat makna.

Keluarga besar Sedulur Sikep, warga dan tamu undangan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan teks Pancasila

Usai syukuran dipendopo acara dilanjutkan dengan Ceromonial pengukuhan Paguyuban Sedulur Sikep Samin Nunggal Roso, yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan taks Pancasila, Doa-doa dan kidung Kitab Tapel Adam oleh bapak Waras Raharjo saat kidungan lampu penerangan dimatikan,dalam hening kidung tapel adam dilantunkan seakan amat sakral malam itu.

Kidung Kitab Tapel Adam

Mbah lasiyo memberikan wejangan dan sabdo kepada pengurus paguyuban agar tetap menjaga kejujuran setia menjalankan paugeran Ponco Sesanti dan Ponco Wewaler agar hidup selaras dengan alam dan antar mahluk hidup.

 Sabdo dan wejangan mbah Lasiyo kepada pengurus paguyuban

Hadir dalam kesempatan itu Pj Bupati Blora yang diwakili oleh Staf ahli bupati Gundala Wijasena, ketua dinas pariwisata,kebudayaan,komunikasi dan informasi DPPKKI Selamet Pamuji, Muspika Kec.Banjarejo, Gus Luki ketua paguyuban pagarnusa jateng dan rombongan Ponpes Alawiyah Semarang serta sejumlah tokoh masyarakat dan pemerhati budaya.
Staf ahli Bupati Gundala Wijasena, ketua DPPKKI Selamet Pamuji,Cabup Kusnanto dan tamu undangan berikan ucapan selamat kepada pengurus Paguyuban Sedulur Sikep Samin Nunggal Roso


Mbah Lasiyo dan Gus Luki Ketua Pagarnusa Jateng

Ada yang beda saat berlangsungnya tradisi suran Sedulur Sikep Samin di Pendopo Kampung Samin,kehadiran calon Bupati nomor urut 3 Maulana Kusnanto dan calon wakil Bupati Arif Rohman.

Saat Maulana Kusnanto dimintai keterangan tentang tujuan kedatangannya diacara sarasean suran tersebut, menjelaskan bahwa dirinya tidak ada maksud memanfaatkan acara tradisi budaya ini untuk berkampanye.
“kami sudah seperti keluarga karena sedulur sikep karangpace dan mbah Lasiyo sudah akrab sejak lama.saya hanya ikut memeriahkan saja,sebagai bentuk penghormatan kepada sedulur sikep yang sedang punya hajat”.

Begitu juga Arif Rohman yang dimintai keterangan,dirinya mengelak jika kedatangannya dihubungkan dengan kegiatan kampanye. Dia mengaku hanya ingin bersilaturahmi dengan sedulur sikep.
“saya hadir disini untuk mengenali tradisi budaya yang ada di masyarakat sedulur sikep  samin klopoduwur dan bersilaturahmi. Sekalian mengantar Gus Luki Ketua Pagarnusa Jateng yang juga di undang oleh Paguyuban.jadi kedatangan saya jangan dikaitkan dengan kampanye.

Memang malam itu dijumpai beberapa anggota Panwascam Banjarejo yang turut hadir diacara suran.
Hingga acara usai tidak ada sambutan atau orasi dari pasangan calon,dari pihak panitia suronan tidak diperkenankan pasangan calon untuk memberikan sambutan atau orasi.

Sambil menyaksikan pagelaran wayang, Warga dan tamu undangan menikmati hidangan tradisional  yang ditata rapi diselatan Pendopo terkhusus nasi jagung, sayur bening, botok, urapan, ikan asin, sambal dan beberapa menu lainnya. dinikmati dengan beralas daun jati, membuat suasana menyatu dengan alam, tidak ketinggalan juga rowotan makanan khas sedulur sikep samin karangpace.


warga dan tamu undangan sedang menikmati hidangan

wayang krucil dalang Ki Gatot Santoso dengan Lakon babat Blora, Pangeran Binowo Gugur.


sesepuh sedulur sikep (mbah lasiyo) menyerahkan tokoh wayang binowo yang di lakonkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar